Pages

Selasa, 01 Januari 2019

Mr. Sunshine - Korean Drama Review


"A history to remember, a sacrifice that shouldn’t forget"

Sepanjang tahun 2018 drama korea yang saya tonton bisa dihitung dengan jari , dan bahkan untuk saeguk ( drama / movie korea yang berlatar belakang sejarah / masa lampau ) seingat saya hanya ada 3 drama yang diluncurkan di Korsel   ( Grand Prince, Mr. Sunshine, 100 days Prince ) . Saya pribadi memang lebih suka mengikuti drakor yang bergenre Saeguk karena sering ditampilkan secara kolosal, didukung dengan pemandangan yang indah ,  hanbok-hanbok berwarna mencolok, dan paling tidak menambah sedikit wawasan sejarah dan budaya masa lalu. 

Awalnya saya tidak tertarik mengikuti serial ini karena pemain utama prianya bukan favorit saya ( walaupun sudah merambah Hollywood ) dan jarak usia dengan pemain utama wanitanya sampai 20 th ( 49 th vs 29 th seperti papa dan anak hehe.. ), jadi saya meragukan akting keduanya. Bahkan nama Kim Eun Sook  sebagai penulis drama no. 1 dan termahal Korsel yang dikenal internasional berkat karyanya seperti The Heirs, Goblin dan Descendants of the Sun tidak membuat saya langsung menonton Mr. Sunshine , karena saya sendiri belum pernah ngefans dengan karya Kim Eun Sook yang lampau , bahkan seperti Goblin dan Descendants of the Sun baru selesai setelah berbulan-bulan bahkan ada yang baru saya lanjut setahun kemudian, karena nontonnya putus sambung wkwkw... 

Dengan pengalaman seperti itu akhirnya saya mulai menonton setelah Mr. Sunshine sudah tamat di negaranya, bermodal streaming di internet karena Mr. Sunshine ditayangkan oleh TvN dan eksklusif di Netflix ( yang diblock oleh telkom  ) , jadi tidak akan ditemukan di viu maupun iflix.  

Baru beberapa menit di episode pertama  sudah membuat saya terkagum-kagum dengan cinematography dan BGM ( background music ) yang lebih terasa seperti menonton movie dibanding drama,  dan beberapa menit selanjutnya sukses membuat saya terharu bombay.  Bagian akhir dari episode satu pun membuat saya terkesan dengan narasi dari suara lead femalenya ,warna suaranya unik, tegas, berbeda dengan suara karakter cewek pada drakor umumnya yang bernada manja atau lemah lembut ( padahal saat itu wajah pemainnya saja belum diperlihatkan , karena masih bayi wkwk.. ). Berbekal kesan itulah saya terus melanjutkan dan berhasil menyelesaikan sampai tamat.. nah cukup pengantarnya sekarang masuk ke...

SINOPSIS 
WARNING !!! spoiler akan bertebaran di bawah, jadi bagi yang tidak suka membaca spoiler bisa berhenti ^,^ Bagi yang tidak tahan melihat darah tidak disarankan menonton serial ini :D 
NOTE : gambar-gambar diambil dari Netflix, google, instagram,  pinterest dan screenshot . 

Pada tahun 1871 saat Amerika melancarkan militer ke Joseon , seorang anak budak bernama Choi Yu Jin berusia 9 tahun menyelamatkan diri  ke Amerika setelah ayah ibunya dibunuh oleh tuannya yang seorang bangsawan.  Kemudian dia bergabung sebagai tentara Amerika dan kembali ke Joseon setelah 30 tahun sebagai Eugene Choi , berniat untuk membalas dendam kepada para pembunuh orangtuanya. Tapi tak disangka , dia justru bertemu dengan Go Ae Shin, wanita bangsawan yang terhormat di Hanseong ( nama Seoul jaman dulu ) karena dia adalah cucu dari guru Raja Gojong. Tidak seperti gadis bangsawan seumurannya, Ae Shin lebih tertarik dengan berita koran ( politik) daripada perhiasan. Pemberitaan tentang penjajahan menggelitik jiwa patriotismenya untuk menolong bangsanya dari kejatuhan. Berbekal berlatih menembak selama 10 tahun , Ae Shin bergabung dengan Righteous Army yang di malam hari berubah menjadi pemberontak bertopeng untuk membunuh para pengkhianat Joseon dengan senapannya. 

Pertemuan pertama Eugene dan Ae Shin bukan di tempat romantis seperti drakor-drakor umumnya, melainkan di atas genteng saat mereka sedang melakukan aksi pembunuhan seorang pengkhianat berkebangsaan Amerika. 



Benih-benih curiga berganti cinta yang muncul sedikit demi sedikit tapi terhalang oleh perbedaan kasta dan visi keduanya. Konflik diramaikan dengan tiga pemberontak lainnya, Gu Dong Mae , seorang anak penjagal yang melarikan diri dan kemudian kembali sebagai Yakuza Jepang ; Kim Hui Seong , tunangan Ae Shin yang kembali dari Jepang setelah 10 tahun studi disana  ; Kudo Hina, anak dari pengkhianat Joseon yang dinikahkan dengan orang Jepang dan mewarisi Hotel Glory setelah suaminya meninggal. Dan akhirnya ketiga pria pembenci Joseon  justru jatuh cinta pada satu wanita yang sama, yaitu Go Ae Shin yang 100% bangsawan Joseon dan bersikukuh dengan tujuannya memperjuangkan tanah air. 

REVIEW
Seperti yang sudah didengang dengungkan oleh media , bahwa Mr. Sunshine ini merupakan kolaborasi ke-3 screenwriter Kim Eun Sook dengan sutradara Lee Eung Book setelah Descendants of The Sun dan Goblin , yang keduanya sukses mendulang ketenaran di kancah Internasional. Bagi Kim Eun Sook ini adalah drama pertamanya yang berfokus pada sejarah, karena sebelumnya dia hanya berfokus pada era modern atapun dikombinasikan dengan fantasy ( Goblin )

Mr. Sunshine  merupakan drama fiksi yang berdasarkan sejarah , mengambil setting waktu jaman Joseon di tahun 1871 – 1919 , dimana Raja Gojong yang memerintah saat itu mulai memasukkan budaya-budaya modern ke Joseon. Pada saat itu Amerika dan Jepang mulai menduduki Joseon karena dinilai sebagai pintu masuk strategis untuk menjajah wilayah Asia lainnya. Jadi di film ini  kita akan menemui busana-busana Barat yang dipadukan dengan hanbok dan pakaian Korea era Joseon , yang sepertinya belum pernah diangkat di serial lain.  Pengaruh asing juga ditunjukkan dengan pemakaian tiga bahasa di serial ini ( Korea, Inggris dan Jepang ) bahkan sebenarnya ada 7 bahasa ( bahasa Spanyol saat perang El Caney di episode 2 dan bahasa Mandarin saat di pelabuhan Jeumulpo episode 8, bahasa Perancis guru anggar Kudo Hina, dan bahasa Rusia saat Jepang bernego dengan Rusia  ).  

Alur di 5 episode awal memang terasa kurang menegangkan, dan terasa lambat, tapi penting, karena lebih fokus ke pengenalan-pengenalan tokoh yang seabreg dan latar belakang mereka masing-masing, jadi jangan harapkan banyak aksi di awal-awal, mulai episode 6 barulah alur mulai menegangkan , kisah cinta yang mulai rumit, ditambah aksi Go Ae Shin sebagai sniper membuat lebih seru untuk diikuti. 

Di pertengahan,  alur kembali melambat ( khas Kim Eun Sook hobby mengolor-ngolor dan mendetilkan tiap tokoh ) , mulai fokus ke pemberontakan dan intrik politik dalam negri yang ingin menjual Joseon ke Jepang. Saat menonton butuh perhatian lebih karena dialog-dialognya lebih serius juga. 
Memasuki episode 18 sampai 24 jangan ditanya lagi ^.^ , alur terasa cepat,  sangat mengaduk emosi ,dan.... baaang ! endingnya mencapai klimaks yang berhasil membuat penonton baper :D 

Berbeda dari karya Kim Eun Sook sebelumnya, yang lebih berfokus pada romantika pria dan wanita dan dimana tokoh wanita biasa hanya dianggap sebagai pelengkap untuk menggenapi tujuan utama si pria, sehingga cerita  lebih berat kepada tokoh utama pria. Di Mr. Sunshine  tokoh wanita juga menjadi sentral dari cerita,  digambarkan tangguh, mandiri, berkepribadian kuat, dan menjadikan cinta bukan sebagai yang utama dalam hidupnya melainkan perjuangan untuk tanah airnya. Ini yang membuat para penonton yang tidak pernah mengikuti karya Kim Eun Sook akhirnya ikutan melirik . Selain itu politik , pengkhianatan, dan semangat berkorban ikut mendominasi cerita . 

Tidak seperti penulis drakor kebanyakan yang suka mengangkat misteri,  berkutat dengan alur yang rumit dan maju mundur,  supaya membuat penonton bingung dan penasaran sampai akhir, Kim Eun Sook lebih menekankan pengembangan karakter kelima tokoh utama dan konflik masing-masing tanpa merusak inti dari cerita. Lee Eung Book , sang sutradara, berhasil memvisualkan tulisan Kim Eun Sook sehingga tersistematis dan menarik untuk ditonton. Tentu saja selain penulis dan sutradara,  keberhasilan menghidupkan karakter-karakter tersebut tidak terlepas dari para pemerannya.

CAST

Lee Byung Hun ( Eugene Choi / Choi Yu Jin )

Drama ini merupakan comebacknya ke dunia drama setelah 9 tahun terakhir hanya fokus di dunia layar lebar. Aktor veteran ini sudah berkecimpung selama 27 tahun  di dunia akting, sering tampil di movie-movie Hollywood jadi tidak diragukan kefasihannya berbahasa Inggris, ditambah cakap juga mengucapkan dialog bahasa Jepang. Suaranya yang berat dan intonasi yang jelas membuat perannya sebagai Kapten Eugene Choi lebih berkharisma.  Saya yang tadinya turut menolak peran Lee Byung Hun justru berbalik,  setelah menonton sampai tamat saya tidak terpikir aktor lain yang pantas menjadi Eugene Choi. 



Lee Byung Hun bisa menghidupkan karakter Eugene Choi dengan pas mulai dari saat masih mendendam kepada Joseon hingga mengampuni keluarga pembunuh orang tuanya dan kemudian berbalik ikut berjuang untuk Joseon. Dia berhasil mengangkat emosi yang membawa penonton jadi ikutan keseret ke dalam perasaannya. Akting aksinya juga terlihat luwes , tidak heran sih.. karena si om sering main film action juga kan hehe..

Kim Tae Ri ( Go Ae Shin )

Banyak yang belum pernah mengenal Kim Tae Ri sebelum Mr. Sunshine, karena dia termasuk baru di perfilman korea , baru debut tahun 2016, dan baru ambil peran di 3 buah movie, yang mana Mr. Sunshine ini adalah proyek drama perdananya. 

Awalnya banyak menganggap remeh, apa bisa seorang aktris baru menampilkan drama yang bagus. Eh lagi-lagi moyok mondok ( pepatah Jawa: kalau ngejek itu malah bakalan suka ^.^;; ). Benar saja ...  akting dan intonasi suara membuat orang langsung penasaran dan   karakter Go Ae Shin langsung menjadi favorit  di drama ini , membawa Kim Tae Ri masuk dalam list aktris yang dipercaya kemampuannya.

Menurut saya memerankan Go Ae Shin ini tidak mudah karena di satu sisi dia adalah bangsawan bermatabat ( dan sedikit arogan :P ) yang mengenakan hanbok ,  harus menjaga tutur kata dan tingkah lakunya, tapi disaat lain harus menjelma menjadi pejuang kebenaran yang maskulin yang tampil keren dengan setelan jas dan topinya, dingin dan penuh aksi.  Go Ae Shin digambarkan sebagai sosok yang cantik, polos, cute, baik hati tapi juga garang , tegas dan elegan. Tidak heran ketiga pria jatuh cinta pada wanita ini.  
Dalam suatu wawancara Kim Tae Ri sendiri mengakui mengalami kesulitan memainkan karakter Go Ae Shin yang kompleks, rumit dan berlapis-lapis , jadi dia sering frustasi dan minta bantuan sutradara untuk mengarahkan supaya karakternya tidak datar tapi juga tidak bertabrakan.  
Pemilihan  Kim Tae Ri ini pas banget, aktingnya memang diatas rata-rata dan berhasil menghidupkan karakter Go Ae Shin, kecantikannya natural bahkan dengan minim make up saat dia menyamar,  tetap punya daya tarik tersendiri. Tidak heran kalau Kim Eun Sook dan Lee Eung Book sendiri yang melamar Kim Tae Ri untuk memerankan Go Ae Shin,  karena mungkin dari awal karakter ini dibuat untuk dia. 

Totalitasnya sebagai Go Ae Shin juga dibuktikan dengan  belajar etika bangsawan, kaligrafi, berkuda , mengisi peluru,  mengokang senapan, menembak ,dan juga bela diri. Selain itu Kim Tae Ri juga sukses membangun chemistry dengan semua lawan mainnya disini. 

Yang saya suka dari Kim Tae Ri disini adalah suaranya dan tatapan matanya tajam, cepat berubah dari satu ekspresi ke emosi yang lain .  Kim Tae Ri sudah lama aktif di dunia theatre  hingga akhirnya berhasil terjun ke layar lebar bahkan menyabet banyak penghargaan dalam 2 tahun,  jadi tidak diragukan lagi aktingnya dan pantas dijuluki  rookie monsternya Korsel. Dan firasat saya dalam  3-5 tahun ke depan Kim Tae Ri akan lebih fokus di movie daripada di drama. 


Yoo Yeon Seok ( Gu Dong Mae )

Pertama melihat daftar pemeran Mr. Sunshine, saya justru paling penasaran dengan karakter Gu Dong Mae, karena di foto pemeran sosoknya tampak macho dengan baju samurai, rambut gondrong dan jenggot. Berbeda dengan penampilan Yoo Yeon Seok biasanya dengan kulit putih dan wajah bersih ala cowok Korsel. Saya terakhir terpikat dengan perannya sebagai dokter di Romantic Doctor. Jadi saat mulai menonton Mr. Sunshine, bukan Eugene yang saya tunggu tapi justru lebih menantikan kemunculan Gu Dong Mae. 
Awalnya saya tidak terlalu suka dengan sifat Gu Dong Mae disini karena digambarkan sebagai yakuza yang beringas dan kejam tidak segan membunuh langsung musuhnya, ditambah dia suka mengintimidasi dan menguntit Ae Shin yang merupakan penolong di masa lalunya.

Semakin ke belakang karakter Dong Mae semakin berkembang dari seorang pria yang pro Jepang menjadi berbalik memusuhi perkumpulan Jepangnya sendiri.  Dong Mae juga digambarkan cinta mati pada Ae Shin dan siap berkorban untuk Ae Shin tapi sayang cintanya tidak pernah diutarakan dan pintu hati Ae Shin sudah tertutup untuk Eugene seorang.  Yang terjadi dia hanya terus menyakiti dan disakiti oleh Ae Shin, benar-benar cinta yang tak kesampaian. Mulai episode 22 barulah Ae Shin mulai membuka diri pada Dong Mae , tapi bukan karena cinta tapi karena kasihan dan hutang balas budi.  Saya rasa ini penampilan terbaik Yoo Yeon Seok selama ini dan peran sebagai yakuza yang jago menggunakan pedang terlihat luwes seakan-akan memang sudah lama berlatih hehe...

Kim Min Jung ( Kudo Hina / Lee Yang Hwa )

Seorang wanita Joseon yang bernama asli Lee Yang Hwa ini adalah anak dari seorang pengkhianat negara yang bernama Lee Wan Ik, yang dulunya adalah anak petani tapi gila kekuasaan sehingga berusaha menjadi translator Amerika dan Jepang yang akhirnya berhasil menjual Joseon ke pemerintah Jepang. Ayahnya menikahkan Lee Yang Hwa dengan orang Jepang yang kaya demi harta juga dan namanya berganti menjadi Kudo Hina. Setelah suaminya meninggal, Kudo Hina mewarisi Hotel Glory di Hanseong. Kudo Hina digambarkan sebagai wanita yang kuat, cerdik, anggun , kaya  dan mahir bermain anggar. Dia lebih pro kepada negara lain karena memang bisnis hotelnya untuk menampung para pendatang / penjajah Joseon, tak lain dan tak bukan supaya dia juga memperoleh sedikit keuntungan. 

Di balik sosoknya yang terkesan kuat itu ternyata dia adalah sosok yang rapuh dan kesepian, cintanya kepada Eugene tidak berbalas. Sempat saya berpikir, Kudo Hina akan cemburu atau mencelakai Ae Shin, tapi ternyata plot berbalik , diungkap bahwa Kudo Hina adalah mata-mata pemerintah,  dan dia justru ikut menjadi penolong Ae Shin yang pada akhirnya mereka berdua kompak mengorbankan diri melawan Jepang.  

Kim Min Jung  yang sudah aktif berakting dari cilik, berhasil menghidupkan peran Kudo Hina , dengan balutan baju modern yang anggun ditambah aksi anggarnya dan dialog Jepangnya menambah kepantasannya sebagai seorang pemilik Hotel.

Byun Yo Han ( Kim Hui Seong )

Berbeda dengan keempat pemain sebelumnya yang digambarkan kuat dan bisa bela diri, pemain utama terakhir adalah seorang pria romantis dan humoris yang suka merayu dengan kata-katanya. Kim Hui Seong adalah pria yang sudah ditunangkan dengan Ae Shin oleh keluarga mereka.  Kakek Hui Seong adalah pembunuh kedua orang tua Eugene, sehingga mereka berdua otomatis mempunyai hubungan yang tidak baik. Karena keluarga kaya, Kim Hui Seong sanggup hidup selama 10 tahun di Jepang, bahkan tanpa bekerja. Sekembalinya ke Joseon, Hui Seong menemui Ae Shin , dia menyesal karena tidak datang lebih cepat setelah melihat Ae Shin tumbuh menjadi wanita cantik dan anggun,  berusaha merayu dengan bunga tapi ditanggapi dingin oleh Ae Shin yang saat itu sudah tertambat pada hati pria lain.  

Sebenarnya selama 10 tahun Ae Shin sudah memanfaatkan Hui Seong, setiap tahun Ae Shin memesan setelan jas ke penjahit dengan memakai nama Hui Seong , alasannya setelan tersebut akan dikirim untuk Hui Seong ke Jepang, tapi kenyataannya , setelan tersebut untuk dipakai Ae Shin sendiri saat dia menjadi sniper, bahkan Hui Seong sendiri tidak pernah tahu kalau namanya dimanfaatkan.  Setelah mengetahui rahasia Ae Shin , Hui Seong tetap menutup mulutnya dan mendukung perjuangan Ae Shin. Berkat Ae Shin pula Hui Seong akhirnya menemukan jalan hidupnya dengan menerbitkan surat kabar yang mendukung gerakan perjuangan.
Teman-teman saya sempat berandai-andai , semisal Hui Seong tidak sampai 10 tahun di Jepang pasti sudah jadian dulu sama Ae Shin, dan pasti tidak sempat ketemu Eugene hehe.. Tapi ya namanya cerita,  semua tergantung penulisnya bukan tergantung penontonnya haha...



Byun Yo Han dengan kumis dan jenggot tipisnya menampilkan sosok Hui Seong yang manis dan dipuja oleh wanita karena kepiawaiannya merayu. Berbeda dengan peran Byun Yo Han di Six Flying Dragons , disini dia tidak bisa memakai senjata sama sekali, kecuali terpaksa di episode-episode terakhir. 

CHEMISTRY
Setelah bahas masing-masing karakter pasti tidak lepas dari pembahasan chemistry para karakternya sehingga bisa menampilkan drama yang termasuk anti mainstream.

EUGENE CHOI VS GO AE SHIN
Kim Eun Sook sebagai penulis yang kreatif, selalu berhasil menampilkan trend di setiap dramanya termasuk di couplenya kali ini. Diawali dengan Ae Shin yang penasaran dengan arti ‘Lobeu’ ( love dalam bahasa Korea ) akhirnya menjadi inti dari tema kisah cinta mereka. Beda usia 20 tahun  ( note :  jarak umur Eugene dan Ae Shin adalah 12 tahun ) ternyata tidak menghalangi chemistry mereka berdua, Kim Tae Ri yang walau masih pemula gigih mengimbangi akting Lee Byung Hun seniornya. Akting mereka berdua terlihat sangat alami dan tulus ( meminjam istilah dari para kritikus film ), tidak terkesan sekedar menghafalkan script .  Adegan romantis, cute , saling lempar sindir , bahagia dan kesedihan mendalam menghiasi pasangan ini. 




melihat scene ini jadi ikut senyum-senyum juga,  kebayang diri sendiri kalau
pas lagi diam-diam ngelirik hubby  ^,^
Ada kalanya tidak banyak dialog diantara mereka berdua, cukup dengan tatap-tatapan mata ... yup.. mereka berdua punya kekuatan di mata mereka, jadi tanpa bicara pun kita bisa ikut merasakan emosi dari karakter mereka, ditambah suara yang berkharisma dari keduanya , momen saling menatap dan berbisik-bisik membuat penonton ikut meleleh. 
Detail-detail ekspresi , gesture dan jari jemari mereka juga terlihat luwes, favorit saya saat adegan pemakaian cincin dan pegang-pegangan tangan.. duh sweet bangettt..  And... once again, there is no kiss scene, but their love story was deeper than any drama :D


GU DONG MAE VS GO AE SHIN
Saat masih muda Dong Mae pernah diselamatkan ke dalam tandu oleh Ae Shin, tapi kebaikannya justru dibalas dengan kata-kata menusuk dari Dong Mae yang membayang-bayangi seumur hidup Ae Shin.  Singkat cerita di pertemuan mereka saat dewasa, Ae Shin benci setengah mati kepada Dong Mae, bukan karena status sosialnya tapi karena Dong Mae dianggap pro Jepang yang notabene adalah penjajah Joseon. 


Pasangan kedua ini lebih terlihat sering menyakiti entah lewat ucapan, tatapan mata atau secara fisik. Gu Dong Mae mengintimidasi dan sering menguntit ,  menembak kaki Ae Shin ketika sedang beraksi, mengancam dan memotong rambut Ae Shin, sedangkan Ae Shin beberapa kali mengancam akan membunuh Dong Mae, menampar Dong Mae, dan nyaris menggorok leher Dong Mae. 
Tapi anehnya chemistry mereka tidak kalah juga dengan pasangan pertama haha.. bahkan saya benar-benar terharu saat Ae Shin membalut luka Dong Mae dan last payment Ae Shin ke Dong Mae. 

KIM HUI SEONG VS GO AE SHIN
Diacuhkan berkali-kali oleh Ae Shin tidak membuat Hui Seong menyerah, dengan segala upaya dan kekayaannya dia membujuk Ae Shin dengan harapan Ae Shin bisa menyukainya. Mulai dari mengirim bunga, surat, mengirim tandu antar jemput, menyewa trem untuk dia dan Ae Shin pribadi ,  tapi semua sia-sia karena selalu diacuhkan oleh Ae Shin.  


Paling tidak Hui Seong sedikit lebih berbahagia daripada Dong Mae karena sempat merasakan jatuh di pangkuan Ae Shin demi menghentikan hukuman Ae Shin , Ae Shin juga sempat mengucapkan ‘Gumapso’ kepada Hui Seong , disini saya merasa kasihan kepada Hui Seong yang akhirnya melepaskan cintanya.
bermain billyard sebagai ajang pertemanan
dan memutuskan pertunangan
Setelah putus tunangan , Hui Seong dan Ae Shin tetap berteman dan pada saat Hui Seong hampir terbunuh oleh pasukan Jepang, Ae Shin menyelamatkannya, itulah saat pertama Hui Seong tahu bahwa Ae Shin adalah pejuang kebenaran.

GU DONG MAE VS HINA KUDO
Pasangan ini awalnya dekat karena hubungan bisnis. Bisnis hotel Hina perlu Dong Mae sebagai ‘preman’ untuk menjaga agar tetap aman.  Karena sering bertemu, dua sejoli yang sama-sama tidak mendapatkan cinta justru di saat akhir saling memendam perasaan satu sama lain.
  
Hina Kudo yang jatuh cinta pada Dong Mae di akhir hidupnya, tapi tetap hanya Ae Shin yang Dong Mae kenang sampai ajalnya. 


EUGENE VS GU DONG MAE VS KIM HUI SEONG

Bukan khas Kim Eun Sook kalau tidak dibumbui adegan bromance, dan sukseslah mereka bertiga menjadi trio bromance yang kompak walaupun di awal mereka saling cemburu karena mencintai wanita yang sama tapi akhirnya mereka bertiga juga yang bersatu melindungi wanita yang sama wkwk... Dibuat terpingkal-pingkal saya oleh adegan minum bersama Joseon Amerika, Joseon Jepang dan Handsome Joseon , dan adegan menikmati bunga musim semi.

GO AE SHIN VS KUDO HINA
Tidak hanya bromance, di Mr. Sunshine juga adegan sismance bikin greget dimana ada adegan dimana mereka berdua dengan misi rahasianya saling bertarung , tapi setelah kedok keduanya terbuka, mereka sama-sama terkejut karena ternyata mereka sudah saling tahu. 

Setelah itu pertemuan mereka berduapun berlanjut di French bakery , saling menyindir dan saling mengancam membuka rahasia.


 Namun plot berkembang mereka kemudian saling bahu membahu dan merencanakan perlawanan melawan Jepang bersama walaupun mengorbankan nyawa mereka.

GO AESHIN VS duo pengasuhnya
Jangan sepelekan peran dua pengasuh Ae Shin disini , karena selain akting mereka bagus, chemistry mereka dengan Ae Shin kuat sekali, kocak dan melumerkan ketegangan. Mereka berdua juga tahu akan peran ganda Ae Shin sebagai sniper , jadi dimana Ae Shin beraksi biasa mereka tetap akan mendampingi .  Bu Hamandaek sudah bagaikan seorang ibu bagi Ae Shin sehingga apa yang Ae Shin rasakan , dia juga turut berbela rasa. 

Betapa kehilangannya Ae Shin ketika mengetahui kedua pengasuhnya meninggal dibunuh oleh tentara Jepang demi mensukseskan misi Ae Shin.

Scene ini merupakan adegan paling menyayat hati , rasanya hampir semua penonton meneteskan air mata pada adegan tersebut.

CINEMATOGRAPHY



Budjet terbesar dalam dunia perdrakoran

Walaupun hanya sebuah drama, tapi cinematography Mr. Sunshine patut diacungi jempol, lebih serasa seperti movie. Digarap oleh Studio Dragon yang merupakan langganan TvN dan didukung dengan budjet fantastis sampai Rp. 530 M  yang digunakan menggarap visual drama ini dengan serius. 
Mulai pembangunan outdoor setting ala tahun 1900 an pada lahan seluas 20.000 m2 berlokasi di Area Nonsan , dikenal sebagai Sunshineland yang sampai sekarang masih dibuka sebagai area wisata. Juga indoor setting seluas 6.600 m2 di Daejeon. 

Lokasi shooting yang mengekspose keindahan alam empat musim
Memakan waktu selama satu tahun  ( Oktober 2017 sampai September 2018 ) membuat Mr. Sunshine bisa menyuguhkan pemandangan 4 musim ( musim gugur, dingin, semi dan panas ).  Lokasi-lokasi dengan keindahan alam khas korea dipakai demi hasil yang maksimal walaupun harus menempuh jarak bermil-mil dan berpindah-pindah kota , hanya demi beberapa adegan semata. 



Hasil memang tidak bisa bohong , Tim sinematografi yang sama dengan Goblin, dan staf produksi dari movie Assasin dan The Handmaiden  mengerahkan ide-ide segarnya yang menjadikan drama sejarah ini jadi berkelas, indah untuk dilihat. Pengambilan sudut-sudut ( angle ) yang apik, komposisi yang pas, framing yang cantik serta ekspose landscape yang menakjubkan turut menambah estetika serial ini.



Lokasi favorit saya , terletak di Andong
Suasana tiap musim juga mendukung visual text dari scene yang ada sehingga penonton ikut mengimajinasikan perasaan saat itu.  Saat Ae Shin mengajak ‘lobeu’ Eugene pertama kali , warna dedaunan musim gugur menghiasi latar belakang mereka yang sedang berdiri di sebuah jembatan log kayu. Kemudian saat danau membeku, Ae Shin dan Eugene berjalan berdampingan, tapi di saat itu juga Eugene menceritakan masa lalunya yang kelam membuat Ae Shin tersungkur di atas dinginnya es, perasaan penonton turut dibuat dalam kebekuan. 
Berjalan di atas danau yang membeku sungguhan


Dan setelah saya ingat , di tiap adegan dingin, baik dengan salju maupun hujan selalu untuk menggambarkan scene yang sedih dan galau hehe..

CGI ( Computer Generated Imagery ) 
Bicara soal cinematography juga tidak lepas dari computer graphic dan visual effects untuk menghadirkan efek yang lebih dramatis dan lebih indah, khususnya juga untuk lebih menghidupkan suasana perang  dan situasi abad XVIII. 

Behind the scene produksi Mr. Sunshine 

sayang pemandangan romantis di adegan ini hanya sebuah CGI ,
padahal lokasi aslinya ada di Andong,
mungkin terpaksa pakai CGI karena danaunya membeku :D 
Saya yakin sebagian besar dana juga dihabiskan untuk mempermak efek-efek visual di drama ini seperti saat menggambarkan  pelabuhan masa lalu Jeumulpo, kantor Eugene di Amerika , dan memvisualkan suasana Amerika saat tahun 1890 an. 



Busana tradisional dikombinasi dengan busana barat
Pakaian-pakaian yang dipakai para pemainpun turut menambah indahnya warna-warna yang ditampilkan, dan bahkan menjadi tren baru seperti busana Kudo Hina yang modern vintage dan setelan jas yang dipakai Eugene, Ae Shin dan Hui Seong. Tidak ketinggalan hanbok dan kimono berwarna cerah turut menjadi vokal point. 

Lalu saya sempat terpikir , buang budjet segitu besar apakah bakal untung ? Rating tv kabel juga tidak bisa setinggi tv nasional , apalagi jaman sekarang semua bisa didownload di internet jadi otomatis pembajakan menjadi lebih mudah. Eh ternyata tidak sia-sia buang duit sampai 500 M , sampai bulan Desember ini tim produksi Mr. Sunshine sudah mengeruk keuntungan sampai Rp. 2 T lhoo... Wow !! Darimana masuknya dana, saya tidak tahu detilnya, kemungkinan dari penjualan ke Netflix, DVD, CD audio, novel, photobook dan  sponsor-sponsor terselubung yang ditampilkan dalam drama tersebut mungkin turut membagi keuntungan hehe ( mulai cincin nikah , toko roti Prancis , matryoska babi Boni Crew, cangkir-cangkir yang dipakai di hotel Glory, asesories, merchandise dan tentu saja wisata Sunshineland )

MUSIC / OST
Tidak tanggung-tanggung ada 15 buah lagu yang dirilis dalam soundtrack Mr. Sunshine , termasuk banyak untuk sebuah serial drama. Dan pada 24 Februari 2019, akan dipertunjukkan musik orkestra yang menampilkan semua lagu dari Mr. Sunshine ( rasanya baru kali ini ada OST drama dibuat pertunjukan orkestra ) . 

Iringan musik instrumenpun turut mendramatisir beberapa scene yang sengaja dibuat slow motion , scene yang sebenarnya biasa saja menjadi menegangkan dan mencampur aduk emosi. Bagi produser , tidak ada untungnya membuat iringan instrumental di dalam film karena selain butuh biaya lebih , musik intrumental kurang punya nilai jual / diunduh dibanding lagu-lagu bervokal, karena itulah kualitas dan totalitas diuji. 
Sedikit Intermezzo ,  Saya jadi teringat background musik sinetron-sinetron Indonesia yang sering sama satu dengan yang lainnya sehingga benar-benar tidak ada keunikan dari tiap-tiap sinetron ^,^; . 
Lagu favorit saya.... tentu saja Good day oleh Melomance karena merupakan lagu  perpisahan Eugene dan Ae Shin ^.^


Good Day lagu paling bikin baper di serial ini


lagu Sori ini sering jadi BGM saat adegan-adegan manis
Eugene - Ae Shin

See You Again by Baek Jin Young ( ratu OST drakor ) 

Shine Your Star merupakan lagu full berbahasa Inggris 
yang dipakai saat Eugene dan Aeshin berkuda ke pantai

HISTORY
Di awal penayangan , penulis Kim Eun Sook sempat dikritik oleh netizen bahkan dipetisi akan ketidak akuratan sejarahnya yang dianggap lebih pro Amerika dan menjelekkan Jepang khususnya dengan kontroversi tokoh Gu Dong Mae. Sehingga akhirnya Gu Dong Mae sedikit dirombak dari konsep awal yang berakhir dengan menolong Ae Shin membela Joseon dan  melawan balik perkumpulan Musin. Sebenarnya tidak perlu ada kontroversi karena di awal pembukaan sudah ada catatan bahwa cerita ini adalah fiktif yang berdasarkan sejarah, jadi sebagian tokoh dan organisasi adalah kreasi tante Kim :D.

Bagi yang tidak terbiasa menonton saeguk atau drama sejarah, cerita Mr. Sunshine akan terasa berat dan membosankan karena kita perlu mengingat dan mengkaitkan antar peristiwa sejarah yang satu dengan yang lain ( yang ditulis dalam bentuk note di ujung bawah ) .  Saya pribadi , sangat minim bahkan nol pengetahuan sejarah saya khususnya tentang sejarah Joseon / Korea. Dan sepertinya memang sistem pendidikan Indonesia membuat pelajaran sejarah tidak mengasyikkan, itulah yang turut membuat masyarakat Indonesia lebih suka drama romantis komedi ( romcom ) yang ringan dan menyajikan idol-idol yang tampan, dibanding drama sejarah dengan aktor profesional wkwk...Tapi tidak ada kata terlambat untuk belajar sejarah karena tidak ada masa kini tanpa adanya sejarah  ^,^

Untuk lebih mudah memahami urutan peristiwa sejarah yang ada di Mr. Sunshine saya tulis dalam bentuk timeline :

Th. 1863 : Choi Yu Jin lahir

Th. 1871 : Amerika melancarkan ekspedisi militer pertama ke Joseon melalui pertempuran Ganghwa, yang membuahkan kekalahan Joseon tapi kekosongan untuk Amerika karena gagalnya diplomasi kedua negara. Saat inilah orang tua Eugene terbunuh dan Eugene ikut melarikan diri melalui kapal Amerika. Di peristiwa ini diceritakan Seung Gu yang masih muda ikut berperang bersama ayahnya. Seung Gu inilah yang nantinya menjadi guru menembak Ae Shin.

Th. 1875 : Go Ae Shin lahir di Jepang kemudian dibawa ke Joseon oleh teman-teman perjuangan ayahnya karena kedua orang tuanya dibunuh oleh pengkhianat Lee Wan Ik.

Th. 1876 : Jepang pertama kali membuka pelabuhan di Joseon untuk perdagangan internasional, sebelumnya Joseon  mengisolasi diri hanya mau berhubungan dengan Cina.

Th. 1894- 1896 : Reformasi Gabo yang menghapuskan sistem kemasyarakatan yang berbasis konfusianisme dan membuka pintu pemerintahan untuk orang berkemampuan tanpa memandang status sosial mereka. Reformasi ini juga menghapuskan sistem perbudakan dan jatuhnya kaum bangsawan.

Th. 1895 : Ratu Min ( Myeong Seong ), permasuri Raja Gojong dibunuh oleh Jepang , di tahun ini juga Ae Shin mulai belajar menembak dari gurunya , Seung Gu.

Th. 1897 : Dinasti Joseon berganti nama menjadi Korean Empire

Th. 1898 : Perang El Caney antara Spanyol dan Amerika di Kuba 

Th. 1902 : Eugene Choi diperintahkan bertugas ke Korea dan bertemu pertama kali dengan Ae Shin di sebuah misi pembunuhan.

Th. 1904 : Eugene kembali ke Amerika dan berpisah dengan Ae Shin di Jepang, Ae Shin berhasil kembali ke Korea dengan bantuan Raja Gojong

Th. 1905 - 1907 : Perjanjian Eulsa antara Jepang dan Korea merupakan perjanjian mencabut kedaulatan Korea menjadi protektorat Jepang , dimana Perdana Mentri Jepang , Ito Hirobumi mendesak Raja Gojong untuk menandatangani tapi Raja menolak , sehingga Ito Hiobumi menekan kabinet untuk menandatangani. Ke 5 orang pengkhianat kabinet dikenal sebagai  5 eulsa traitor yang kemudian menjadi 7 eulsa traitor.

Th. 1907 : Eugene kembali ke Korea bertemu kembali dengan Ae Shin tapi akhirnya terbunuh saat berusaha menyelamatkan Ae Shin dan pejuang lainnya. 

Th. 1909 : Ae Shin  melatih pasukan dari penduduk sipil berada di Manchuria yang saat itu sebagai daerah yang belum terdeteksi oleh Jepang.

Th. 1910 – 1945 : Korea resmi dijajah oleh Jepang dan baru merdeka setelah Jepang kalah dalam perang Dunia II .

Beberapa fakta menarik seputar sejarah dan budaya di Korea pada era Mr. Sunshine  :

1.       Golongan budak , tukang jagal, peramal , ahli nujum adalah kasta rendah jika mereka bergaul dengan kaum bangsawan maka akan kena hukum moral bahkan dibunuh.
2.       Wanita tidak diperbolehkan belajar Hanja ( tulisan Korea dalam huruf Cina )  apalagi terjun di pemerintahan dan politik. Tugas mereka hanya mengurus rumah, suami, menjahit , membordir , dll.
3.       Wanita harus menghormati suaminya, bahkan setelah suaminya meninggal mereka tidak diperbolehkan untuk menikah kembali.
4.       Telapak kaki wanita hanya boleh disentuh oleh suami atau keluarganya.
5.       Mengacu pada ajaran Konfusianisme, memotong rambut dianggap memutuskan hubungan keluarga karena rambut dihargai sebagai pemberian orang tua.
6.       Minuman kopi dikenal saat Raja Gojong mengunjungi Rusia di tahun 1895 dan jatuh cinta dengan minuman tersebut.
7.       Usia di Korea ditambah satu karena saat bayi lahir usianya sudah terhitung 1 tahun. jadi umur-umur di atas saya juga sesuaikan dengan cara Korea.
8.    Korea dan Indonesia punya tanggal kemerdekaan yang berdekatan karena sama-sama dengan berakhirnya penjajahan Jepang di kedua negara. Korea merdeka tanggal 15 Agustus 1945 dan Indonesia 17 Agustus 1945.

Tokoh-tokoh nyata yang menginspirasi karakter Mr. Sunshine
Hwang Ki Hwan sebagai inspirasi Eugene Choi,
pergi ke Amerika saat masih remaja, dan tergabung dengan
tentara Amerika selama PD I
Kim Yong Hwan, inpirasi Kim Hui Seong

Yi Sang Ryong sebagai inspirasi kakek Ae Shin , Go Sa Hong,
yang merupakan aktivis Korea saat pendudukan Jepang lari ke Manchuria
dan mendirikan sekolah militer di sana
Pengkhianat Song Byung Joon, salah satu orang yang memaksa
Raja Gojong untuk bunuh diri
5 Eulsa Traitor / 5 orang pengkhianat kabinet penandatangan
perjanjian Eulsa yang dibuat oleh Jepang 
Ito Hirobumi , PM Jepang yang memaksakan
perjanjian Eulsa pada Raja Gojong
Righteous Army / Uibyeong th 1907 , pasukan kebenaran yang difoto
oleh koresponden perang  Frederick Arthur McKenzie dari Daily Mail UK 
Righteous Army th. 1909 di Manchuria  yang belum dikontrol oleh Jepang, banyak warga sipil yang juga bergabung bersama mereka.
Salah satu pejuang kemerdekaan bernama An Jung Geun memimpin
operasi gerilya mandiri ke Harbin , Tiongkok, menyebabkan terbunuhnya
Ito Hirobumi ( 26 Oktober 1909) 


ENDING
Dari awal tiga kata yang dipelajari oleh Ae Shin adalah Gun , Glory and Sad Ending. Sebuah sad ending drama selalu lebih membekas dibanding dengan happy ending yang umum seperti jadian, kiss scene, menikah atau sampai berkeluarga. 

Dan seperti salah satu dialog Ae Shin "Tiap akhir mempunyai kesedihannya sendiri". Tidak afdol juga jika sebuah drama perjuangan ditutup tanpa ada pengorbanan. Saya pribadi merasa ending dari Mr. Sunshine ini paling pas , berkesan dan mengobarkan jiwa patriotisme. Karena kalau endingnya dibuat happily ever after rasanya justru bertolak belakang dengan sejarah dan terlalu dipaksakan. 
Singkat kata rating saya 10/ 10  ^.^ . 

"This is my history and my love story" ~Eugene Choi 
Good bye and See you again.

1 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...