Pages

Senin, 10 Februari 2025

Sapo Tahu

Masakan yang mudah, dengan bumbu yang sama bisa bebas berkreasi dengan banyak bahan sayur dan daging. 
Duluuu.. pernah tulis resepnya di sini, tidak terlalu beda jauh dan versi ini lebih sederhana.


Selasa, 04 Februari 2025

Pastel Tutup

Sudah lama kepengen bikin ini, tapi tertunda terus, ya... karena persiapannya nritik dan lama. Saat sudah ada niat dan ngidam, kucari resep di blog, ternyata resep tidak ketemu, jebul belum pernah ditulis di sini. Sebelum ingatan rasa makin pudar, ada keharusan untuk segera menuliskannya. Boleh dibilang ini salah satu masakan nostalgia dan resep andalan keluargaku. Mami dan para saudara perempuannya bisa membuat pastel tutup ini dengan rasa yang mirip-mirip. Jenis isiannya bukan yang modelan kering, tapi sedikit 'nyemek karena mengandung susu. Tidak menutup kemungkinan resepnya juga dimodifikasi atau ditambahkan bahan sesuai selera. 


Jumat, 13 September 2024

Rabu, 19 Juni 2024

Tengkleng Kambing

Setiap tahun saat Idul Adha, keluarga kami selalu mendapat berkat dari tetangga mushola. Kami ikut menikmati pembagian daging kurban yang berupa kebo, sapi atau pun kambing. Tahun ini berkat yang kami dapat lebih dari biasanya, termasuk berlebih untuk sekeluarga yang hanya beranggota tiga orang.

Selasa, 19 Oktober 2021

Sajak "Di Kebon Binatang"

Seorang wanita muda berdiri terpikat memandang ular yang melilit sebatang pohon sambil menjulur-julurkan lidahnya; katanya kepada suaminya, “Alangkah indahnya kulit ular itu untuk tas dan sepatu!”

Lelaki muda itu seperti teringat sesuatu, cepat-cepat menarik lengan istrinya meninggalkan tempat terkutuk itu.


-Sapardi Djoko Damono “Di Kebon Binatang” ( Mata Pisau,1993, hlm 51)-

Senin, 04 Oktober 2021

Piring di Perjamuan

Kita mengenal sebuah karya seniman terkenal berkebangsaan Italia, Leonardo da Vinci, lukisan berjudul “The Last Supper/Perjamuan Terakhir” yang terselesaikan di akhir abad XIV. Di beberapa rumah orang nasrani Indonesia dipastikan lukisan serupa (tentunya bukan yang asli), terpaku di tembok ruang utama sebagai pengingat makna. Pada lukisan tergambar Yesus beserta kedua belas murid, duduk bersama di sebuah meja panjang. Pada meja terdapat cawan-cawan anggur dan beberapa hidangan yang tentunya diletakan di atas piring-piring. Piring-piring hadir dalam perjamuan. Leonardo melukiskan piring terlihat dari material logam dan keramik. Lukisan merupakan imajinasi dari pelukis, dapat berbeda dengan kejadian sebenarnya. Yesus dan para murid belum tentu duduk di kursi, melainkan lesehan dengan meja pendek. Dan bisa saja piring bukan terbuat dari logam atau keramik melainkan batu atau tanah. 

Terlepas dari cara menata di meja dan bahan pembuatnya, piring dipastikan keberadaannya pada acara itu. Piring menjadi saksi bisu bagaimana cara Yesus memecah-mecah roti dan minum anggur memperingati kesakralan, juga menjalani waktu-waktu terakhir bersama para murid.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...