Pages

Rabu, 19 Juni 2024

Tengkleng Kambing

Setiap tahun saat Idul Adha, keluarga kami selalu mendapat berkat dari tetangga mushola. Kami ikut menikmati pembagian daging kurban yang berupa kebo, sapi atau pun kambing. Tahun ini berkat yang kami dapat lebih dari biasanya, termasuk berlebih untuk sekeluarga yang hanya beranggota tiga orang.

Bosen dengan masakan yang biasanya, tahun ini aku mencoba mengolah daging kambing jadi Tengkleng. Aku sendiri gak begitu yakin dengan rasa tengkleng yang  disebut enak itu seperti apa, karena biasa hanya menyantapnya sepiring kecil di acara kondangan dipadukan dengan sate kambing. Jarang banget beli kuah tengkleng untuk konsumsi keluarga, karena paksu anti ma olahan kambing-kambingan, maklum takut kena penyakit orang 'dewasa' 😆.

Tengkleng punya sejarah yang unik. Ternyata, dulu, tengkleng merupakan makanan rakyat jelata saat penjajahan, dengan bahan utama  yang merupakan 'buangan' yaitu tulang dan jeroan, kemudian dibumbui dengan bumbu gule. Saat disantap, tulang yang habis dibrakoti, klontangan saat ditaruh ke piring, berbunyi kleng! kleng! masa itu rakyat miskin makan dengan piring seng (kalau sekarang piring ini justru diburu oleh cafe/resto karena nuansa vintage-nya). Begitulah "Tengkleng" dinamai. 




Nah kembali ke resep, setelah baca sana-sini akhirnya memutuskan resep ini:

Bahan:

1 kg tulang dan daging kambing yang sudah dipotong-potong (rebus dulu bentar supaya bau dan kotoran hilang)

Bumbu yang dihaluskan:

15-20 bawang merah
10 bawang putih
1 sdm tumbar
1 sdt jinten masak
1 sdm merica
Laos 2-3 cm
Kunir 2 cm
Jahe 3 cm
5-6 Kemiri (sangrai dulu)

Bahan lain:
3 daun salam
2 serai geprek batangnya
5-6 daun jeruk
2 cm kayu manis
3 kapulogo
3 cengkeh 
1 buletan kecil gula jawa (diameter 5 cm)
Kecap manis secukupnya
garam
gula

3 tomat merah
10 cabe setan/rawit merah 

Cara memasak: 
1. Tumis dengan minyak agak banyak bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan bersama daun salam, serai, daun jeruk, aduk-aduk sampai wangi.
2. Masukkan tulang dan daging, aduk-aduk merata
3. Beri air 2 liter-an sampai semua terendam tambahkan garam, gula, kayu manis, kapulogo, cengkeh dan kecap manis. 
4. Masak dengan api kecil sampai bumbu meresap dan daging empuk, kalau air kurang tambahi lagi. 
5. Saat daging sudah mulai empuk tambahkan potongan tomat dan cabe utuh, masak hingga bumbu lebih meresap. 
6. Sajikan dengan brambang goreng. 

Meski baru pertama kali memasak, ternyata rasanya tidak mengecewakan, tanpa santan dan rasa rempahnya kaya. Karung ternyata doyan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...